Rabu, 20 Oktober 2010

BASA-BASI TENTANG KKN UNSOED

KKN atau kuliah kerja nyata adalah salah satu mata kuliah wajib yang harus di ambil oleh tiap mahasiswa S1 dari semua fakultas di kampus saya (Unsoed), bila mahasiswa telah memenuhi 110 sks, maka dia telah berhak untuk mengambil makul KKN. Dengan 3 sks makul KKN inilah, kita nantinya akan ditempatkan di masyarakat selama 35 hari untuk belajar bersama dengan masyarakat dan mengenal berbagai macam tingkah dan esensi kehidupan yang sebenarnya, yang jarang atau hampir tidak bisa kita temukan di bangku perkuliahan atau di lingkungan kampus.
Tema KKN pada tiap-tiap semester biasanya berbeda antara semester genap dengan semester ganjil, tergantung pada kebijakan yang dilakukan oleh LPM (Lembaga Pengabdian Masyarakat) selaku pihak yang punya hajat dalam kegiatan KKN ini. Ada beberapa tema dalam KKN unsoed, antara lain KKN tentang PBA atau Pemberantasan Buta Aksara, ada KKU atau Kuliah Kerja Usaha, atau yang paling tenar dan menjadi tema KKN pada beberapa tahun ini adalah KKN Posdaya. Dan kebetulan saya termasuk dalam KKN Posdaya yang dilaksanakan pada 22 juli-24 agustus 2010.
Sebelum kita diterjunkan di masyarakat selama 35 hari untuk melaksanakan KKN yang sesungguhnya, kita akan diberi semacam pembekalan oleh pihak LPM (Lembaga Pengabdian Masyarakat), pembekalan dibagi ke dalam dua tahap, yaitu pembekalan proses yang berisi tentang apa dan bagaimana KKN, sedangkan pembekalan isi lebih mengarah kepada teknis kegiatan KKN itu. pembekalan proses dilaksanakan jauh hari sebelum kegiatan KKN dimulai (1,5 bulan sebelum kegiatan), dan pembekalan isi baru dilakukan H-7 sebelum pemberangkatan mahasiswa ke lokasi KKN. Pada pembekalan isi, nantinya kita akan tahu tentang lokasi tempat KKN kita, anggota kelompok kita, pemilihan para kormades, kormacam, dan lainnya.
Kormades (koordinator mahasiswa desa) adalah mereka-mereka yang ditunjuk sebagai ketua kelompok, pada tiap-tiap desa lokasi KKN, atau menurut saya kormades hanya wali dalam sebuah kelompok, dan bukan sebagai seorang ketua, biasa jabatan kormades disandang oleh laki-laki ketimbang perempuan, karena mungkin tigas kormades memakan banyak tenaga dan harus siap sedia ketika ada beberapa permasalahan yang harus diselesaikan, sehingga mungkin kaum laki-laki lah yang pas untuk menyandang jabatan ini, meskipun tidak menutup kemungkinan perempuan juga bisa untuk menjad kormades. Setingkat di atas kormades ada kormacam yang tugasnya adalah sebagai kordinator kelompok KKN satu kecamatan, dan setelah itu ada kormakab yang merupakan kordiantor mahasiswa satu kabupaten. Bila melihat jabatan-jabatan tersebut, tugas kormades lah yang menurut saya paling banyak tugas dan mempunyai peran penting terhadap jalannya kegiatan pada lokasi KKN, ketimbang kormacam dan kormakab. Jabatan-jabata kormades, kormacam, dan kormakab adalah jabatan yang bersifat kordinasi saja, dan bukan jabatan yang bersifat bottom up atau memerintah layaknya camat memerintah lurahnya. Artinya bahwa kormacam hanya sebagai media komunikasi dan menjebatani kordinasi kormades tiap-tiap kelompok pada lingkup kecamatan.
Mungkin itu saja sedikit basa-basi yang memang sudah terlalu basi dan terlalu sedikit untuk dibaca, walaupun basi semoga bisa bermanfaat bagi yang membacanya ………

Tidak ada komentar:

Posting Komentar